I. Pewarna Alami (Natural
Plants Dyes)
I.1. Mengandung Zat Lawson: Yakni daun pacar (Henna - Lawsonia
inermis L): Daun pacar kuku mengandung zat warna lawson yang
dapat diekstrak sebagai kristal berwarna kuning jingga, digunakan untuk
mewarnai wol dan sutera.
1.2.
Mengandung Crochin: Yakni Za’faron/ Saffron (Crocus Sativus), yang menimbulkan warna
kuning keemasan. Biasa dipakai untuk campuran makanan dan juga berkhasiat obat
(anti carcinogen).
I.3. Mengandung Karoten : Seperti Wortel/ Pepaya
yang menimbulkan warna jingga – merah. Biasa dipakai untuk pewarna minyak
nabati agar kelihatan cantik dan menarik.
I.4. Mengandung Bixin : Seperti biji Bixa Onellana
yang menimbulkan warna kuning muda. Biasa digunakan untuk mewarnai mentega dll.
I.5. Mengandung Klorofil : Seperti daun Suji
(Dracena Angustifolia), daun pandan yang menimbulkan warna hijau untuk pewarna
makanan, sekaligus dengan aroma tertentu.
I.6. Mengandung Antosianin : Seperti bunga Krisant,
bunga mawar, kembang sepatu, yang menimbulkan warna merah- oranye.
I.7. Mengandung Kurkumin : Seperti kunyit (curcuma)
yang menimbulkan warna kuning, biasa untuk pewarna makanan seperti Gulai atau
Kare.
I.8. Mengandung zat Indigo : Seperti Daun Tarum
(Sunda) yang menimbulkan warna Indigo, biasa untuk mewarnai bahan tekstil.
Dan
lain- lain seperti bunga Telang untuk warna Ungu atau bunga Belimbing untuk
menimbulkan warna merah.
I.6. Zat Warna Reaktif
(Reactive Dyes)
Zat
warna Reaktif adalah pewarna paling permanent diantara semua jenis zat
pewarna. Tidak seperti zat pewarna yang lain, Zat Pewarna Reaktif bereaksi dan
menyatu dengan serat (COVALENT BOND) DENGAN SERAT Cellulose ATAU serat Protein
dan serat Polyamida. Masing- masing molecule serat dan zat warna tersebut
bereaksi menjadi satu molecule sehingga zat warna tersebut setelah proses
menjadi bagian dari serat itu sendiri. Maka kita tidak perlu kawatir mencampur
kain dengan pewarna reaktif baik warna terang ataupun warna gelap seperti warna
hitam, bercampur dengan kain putih dalam suatu bak cuci walau dicampur 100 kali
pun.
Zat
Warna ini bekerja baik untuk mewarnai Cotton, Rayon, Sutera, Linen, Iyocell/
Tencell, Hemp dan seluruh jenis serat alam.
Zat
Pewarna ini juga dapat dipakai sebagai ACID DYES pada protein fibre termasuk
Wool yang rentan terhadap PH tinggi dengan resep Cotton dan Sutera.
Contoh
cara pencelupan Zat Warna Reaktif untuk serat Cellulose
- Larutkan UREA pada air, dengan takaran:
Satu
sendok the UREA (15 ml) kedalam satu gelas air (250 ml)
- Larutkan 4 sendok the Zat Warna Reaktif kedalam Laruten Urea diatas.
Untuk
Turqoise MX- G, takarannya adalah 2 x takaran warna muda.
Demikian
juga untuk warna- warna tua.
- Sebelum Kain/ Serat dicelup dalam Zat warna, rendam dulu dalam larutan Soda Abu (Sodium Carbonat (Na2 CO3), bukan Sodium Bicarbonat (Na HCO3!!)., dengan takaran:
Satu
gelas Soda Abu kedalam 5 liter air.
Ingat,
soda Abu agak bersifat Caustic, jadi cucilah tangan setelah terkena Soda Abu
tersebut.
- Celup Kain/ Serat kedalam Zat Warna Reaktif sampai rata.
- Angin- anginkan sampai 8 ~ 24 jam agar zat sepenuhnya bereaksi dalam keadaan basah dan tidak ada yang tersisa. Didaerah kering, kain/ serat ditutup plastic atau diberikan HUMECTANT seperti urea agar tetap basah.
- Cuci, rinso dan dikeringkan.
Index
Warna Zat Reaktif.
Warna
|
Code
|
Color Index
|
Yellow
Orange
Red
Magenta
Violet
Blue
Green
Black
|
MX- 8G
MX- 6G
MX- 4G
MX- GR
MX- 3R
MX- 3RA
MX- G
MX- 2R
MX- GRN
MX- 5 BR
MX- G
Aubine MX-B
MX- 5B
MX- 8B
MX- B
MX- 2R
MX- 7RX
MX- R
FN-G
MX- G
MX- 4RD
MX- 3G
MX- 3G
MX- CWN
|
Yellow 86
Yellow 1
Yellow 22
Yellow 7
Orange 86
Orange
Orange 1
Orange 4
Brown 23
Formally Brown
10
Red 5
Red 6
Red 2
Red 11
Reactive Violet
#13
“
Violet #14
Blue 161
Blue 4
Blue 204
Blue 163
Navy Blue 24
Formally Blue
Formally Green
300 New Black
dikutip dari
miwitiingsun.blogspot.co.id
|